DAMPAK
GLOBALISASI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA
Disusun
oleh :
Aditiya
Tri Anggoro (11308144024)
Biologi
Swadana
087736964251
ABSTRAK
Globalisasi
merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di
dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat
transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu
masyarakat negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses
globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi,
mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era
keterbelakangan.
Dampak
positif dan negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa
Indonesia telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa
perubahan-perubahan yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif
dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara
langsung.Sedang dampak negatifnya ialah pada kebanyakan negara berkembang akan
memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban
diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan
disintegrasi bangsa.
Kata
kunci : budaya, global, dampak
ABSTRACT
Globalization
is certainly a symptom reasonably be experienced by every nation in the world,
both in developed societies, societies, community transition, and the people
who still low standard of living.
In
the global era, a state society may not be able to insulate themselves against
the globalization process. If a community or country isolating itself from
globalization, they can definitely be run over by age and slumped in the era of
backwardness.
Positive
and negative impacts on the influence of globalization on the life of the
nation exists. One was the era of globalization on the political system.
Indonesia has implemented the nation's democratic life that has brought major
changes, including the implementation of the system of multiparty legislative
elections and the presidential and vice presidential langsung.Sedang negative
impact is in most developing countries will bring up the attitude and actions
of anarchists who can take a lot of casualties amongst others. The concept of
nationalism getting worse so that it can cause disintegration of the nation.
Keyword
: Culture, global, impact
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah
globalisasi berasal dari kata globe (peta
dunia yang berbentuk bola). Dari kata globe selanjutnya muncul kata global yang
artinya meliputi seluruh dunia. Dari kata global lahirlah istilah globalisasi,
yang maknanya sebuaj proses mendunia. Globalisasi adalah suatu proses
dibentuknya suatu tatanan, aturan dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi
tidak mengenal aturan lokal, regional, ide, pikiran atau gagasan yang dianggap
sudah merupakan kemauan masyarakat dunia yang harus dihilangkan. Globalisasi
berlaku di semua bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan
sebagainya.(Sunarso.2008:221)
Globalisasi
digambarkan sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh warga
dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global. Dengan didukung teknologi
komunikasi yang begitu canggih, dampak globalisasi tentu akan sangat kompleks.
Manusia akan begitu mudah berhubungan dengan manusia lain di manapun di dunia
ini. Akibatnya akan menguabah pola pikir, sikap dan tingkah laku manusia. Hal
seperti ini kemungkinan dapat mengakibatkan perubahan aspek kehidupan yang lain
seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum
akan berpengaruh pada sistem budaya bangsa.
Era globalisasi
dewasa ini sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap bangsa dan
negara, tidak terkecuali Indonesia. Proses interaksi dan saling pengaruh
mempengaruhi, bahkan pergesekan kepentingan antar-bangsa terjadi dengan cepat
dan mencakup masalah yang semakin kompleks. Batasbatas teritorial negara tidak
lagi menjadi pembatas bagi kepentingan masingmasing bangsa dan negara.
Pada makalah ini
saya akan membahas tentang dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Globalisasi adalah suatu proses
dibentuknya suatu tatanan, aturan dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Era
globalisasi bukan hanya tantangan, tetapi juga sekaligus memiliki peluang.
Globalisasi memiliki implikasi yang luas terhadap penghidupan dan kehidupan
berbangsa dan bernegara.(Sunarso.2008:221)
Di sisilain, ada yang
melihatglobalisasisebagaisebuahproyek yang diusungolehnegara-negaraadikuasa,
sehinggabisasaja orang memilikipandangannegatifataucurigaterhadapnya. Dari
sudutpandangini, globalisasitidak lain adalahkapitalismedalambentuknya yang
paling mutakhir. Negara-negara yang kuatdan kaya praktisakanmengendalikanekonomiduniadannegara-negarakecilmakintidakberdayakarenatidakmampubersaing.
Sebab, globalisasicenderungberpengaruhbesarterhadapperekonomiandunia,
bahkanberpengaruhterhadapbidang-bidang lain sepertibudayadanagama.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah
suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian
dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep
globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar negara
(stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state)
tidak dapat membendung sesuatu yang terjadi di negara lain. Pengertian sesuatu tersebut
dikaitkan dengan banyak hal seperti pola perilaku, tatanan kehidupan, dan
sistem perdagangan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat
dikatakan bahwa globalisasi merupakan
suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke
dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
2. Proses globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses
bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada
sejak berabad-abad lamanya.Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus
globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan
teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.Loncatan teknologi yang
semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini
telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Perkembangan yang paling menonjol dalam
era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial
seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya
penunjang arus informasi global melalui siaran televisi baik langsung maupun
tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga
menimbulkan kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial
pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari
pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul.
Berikut ini beberapa ciri yang
menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
a. Perubahan
dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b. Pasar
dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
c. Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
d. Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,
inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa
transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan
pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan
dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah
dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa
ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang
mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi
sebagai zaman transformasi sosial.Bagi Indonesia, proses globalisasi telah
begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya
tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya
tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa
pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai
dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan
perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini
dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
3.
Tanda-tanda
globalisasi
Kehidupan suatu Negara yang telah
memasuki globalisasi, memiliki pertanda khusus. Secara umum Budiyanto
menyebutkan bahwa tanda-tanda globalisasi adalah sebagai berikut:
a.
Meningkatnya perjalanan dan turisme lintas Negara.
b.
Meningkatnya imigrasi, termasuk imigrasi illegal.
c.
Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global.
d. Berkembangnya sistem keuangan global.
e. Meningkatnya aktivitas perekonomian
yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan mutinasional.
f. Meningkatnya organisasi-organisasi
internasional, seperti : WTO, IMF yang berurusan dengan
transaksi-transaksininternasional.
g. Perdagangan global semakin meningkat.
h. Aliran modal internasional,
diantaranya investasi luar negeri telah masuk dan mempengauhi perekonomian
Negara tersebut.
i. Meningkatkan aliran data lintas
batas, seperti penggunaan internet, satelit, komunikasindan telepon.
j. Adanya desakan berbagai pihak unuk
mengadili para penjahat perang di Mahkamah Internasional ( International
Criminal Court ) dan adanya gerakan untuk menyerukan gerakan international.
k. Meningkatnya pertukaran budaya
internasional.(Budiyanto.1991:97)
4. Dampak globalisasi bagi masyarakat,
bangsa dan negara
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari
bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam
satu kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita semua merupakan makhluk
yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik,
keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan saling
ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi yang merupakan era
tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia.
Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam
kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik, dan arena budaya.Jika
masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan
global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka
akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari sisi politik, gelombang globalisasi
yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin dan
rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip
demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik.
Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka
melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan sistem pemerintahan
diktator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak rakyat.
Dari sisi politik, gelombang globalisasi
yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin dan
rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip
demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik.
Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka
melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan sistem pemerintahan
diktator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak rakyat.
Kasus serupa juga terjadi di Indonesia,
yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim
pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi, gelombang
demokratisasi semakin marak.
Dari sisi budaya, era globalisasi ini
membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir,
tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita
seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa
kita dapat mengambil nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya
yang bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada
pengaruh-pengaruh budaya yang negatif.
Kita juga harus belajar melihat dunia
dari perspektif yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing
tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan
dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling
menghargai antar kebudayaan yang ada.
5.
Dampak
positif dan negatif globalisasi bagi bangsa Indonesia
Globalisasi dapat dilihat dari dua sisi,
pertama sebagai ancaman dan yang kedua sebagai peluang. Sebagai ancaman,
globalisasi lebih banyak berdampak negatif seperti merebaknya konsumerisme, materialisme, hedonisme,
pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, dan lain-lain.
Di sisi lain globalisasi memberi
pengaruh positif, hal positif itu misalnya budaya disiplin, kebersihan,
tanggung jawab, kompetisi, demokratis, dan sebagainya.
a. Dampak
positif globalisasi dalam bidang sosial budaya
Dampak positif globalisasi dalam bidang
sosial budaya antara lain kita dapat mengambil pola pikir yang baik dari ilmu
pengetahuan dan teknologi bangsa lain yang telah maju untuk kemajuan dan
kesejahteraan kita. Nilai-nilai yang baik tersebut misalnya, etos kerja yang
tinggi, memiliki jiwa kemandirian yang kuat, suka membaca, meneliti dan
menulis. Selain itujuga dapat meningkatnya
individualisme,
perubahan pada pola kerja, terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam
masyarakat. Namun di sisi lain globalisasi juga dapat mempercepat perubahan
pola kehidupan bangsa. Misalnya melahirkan pranata-pranata atau lembaga-lembaga
sosial baru seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi profesi dan
pasar modal. Perkembangan pakaian, seni dan ilmu pengetahuan turut meramaikan
kehidupan bermasyarakat.
b. Dampak
positif globalisasi dalam bidang ekonomi
Globalisasi ekonomi memungkinkan
terjadinya sinergi positif antara beberapa kelompok ekonomi dalam negeri dengan
kelompok ekonomi luar negeri. Sinergi ekonomi positif yang berciri multilateral
ini perlu diarahkan untuk tidak mematikan kelompok-kelompok ekonomi yang
sejenis di negara-negara yang beraliansi ekonomi secara multilateral tersebut.
Dampak positif globalisasi ekonomi
ditilik dari aspek kreatifitas dan daya saing dengan semakin terbukanya pasar
untuk produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan
peningkatan kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis
ditengah persaingan global, secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran
akan keharusan berinivasi muncul dan pada giliranya akan menghasilkan
produk-produk dalam negeri yang handal dan berkualitas.
c.
Dampak positif globalisasi dalam bidang
politik
Pemerintah dijalankan secara transparan,
demokratis dan bertanggung jawab. Pemerintah yang dijalankan secara transparan
akan mencegah terjadinya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, sehingga
tercipta pemerintah yang bersih. Semakin berkembangnya demokratis akan membuat
partisipasi rakyat dalam politik semakin meningkat. Legitimasi pemerintahan
yang sedang berkuasa akan semakin meningkat, sehingga kebijakan yang diambil
akan mendapat dukungan dari rakyat. Demokrasi akan memungkinkan rakyat untuk
bisa melakukan kontrol pada pemerintah, sehingga penyalahgunaan kekuasaan bisa
diperkecil.Akhirnya pemerintahan yang bersih dan baik dapat diwujudkan.
d. Dampak
negatif globalisasi dalam bidang sosial budaya
Dalam
aspek ini adanya globalisasi dapat melahirkan dampak negatif bagi perilaku
masyarakat sebagai berikut.
-
Semakin ketatnya persaingan antar
individu, yang nantinya dapat mengarahkan perilaku manusia menjadu individualis.
-
Munculnya sikap hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai
hidup tertinggi. Hal ini akan membuat manusia suka memaksakan diri untuk
mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya. Hedonisme dapat berkembang pula menjadi sikap materialisme dan konsumerisme.
-
Adanya sikap individualisme menimbulkan pula ketidakpedulian antarperilaku
sesama manusia dan akan menghilangkan jiwa kekeluargaan.
-
Dapat mengakibatkan kesenjangan sosial
yang semakin tajam antara yang kaya dan yang miskin.
e. Dampak
globalisasi dalam bidang hankam
Globalisasi yang didasari oleh
menguatnya kapitalisme, jelas memberikan dampak juga terhadap pertahanan dan
keamanan. Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan
meningkatkan kemungkinan terjadi konflik kepentingan yang dapat mengganggu
keamanan bangsa
Dengan adanya globalisasi, mampu membuka
cakrawala berpikir masyarakat secara global. Apa yang terjadi di luar negeri
dan dianggap baik bisa memberi aspirasi kepada sebagian masyarakat kita untuk
menerapkannya di negara kita.
f. Pentingnya Globalisasi Bagi Bangsa
Indonesia
Sebagai anggota masyarakat dunia,
Indonesia pasti tidak dapat mengisolasi diri dari pergaulan internasional, dan
tidak akan mengisolasi diri dari pergaulan internasional. Andai kata isolasi
diri itu terjadi, sudah dapat dipastikan Indonesia tidak akan mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri. Ini artinya apa? Artinya tidak lain adalah bahwa di dalam
hubungan internasional terjadi apa yang dinamakan saling ketergantungan antara
negara satu dengan negara lainnya. Globalisasi memang sering digambarkan
sebagai sebuah gejala ekonomi, terutama yang ditandai dengan munculnya banyak
perusahaan multinasional, yang beroperasi melintasi batas-batas wilayah negara,
dan ini mempengaruhi proses produksi dan penyebaran tenaga kerja internasional.
Namun sesungguhnya gambaran ini tidak sepenuhnya benar, sebab selain faktor
ekonomi, juga faktor politik, sosial dan budaya. Semua unsur itu digerakkan
oleh perkembangan informasi dan teknologi komunikasi yang telah mampu
meningkatkan kecepatan dan lingkup hubungan antar manusia di seantero penjuru
dunia. Contoh yang masih sangat aktual adalah, apa yang beberapa waktu yang
lalu terjadi di Yogyakarta, tepatnya peristiwa tanggal 27 Mei 2006, yaitu gempa
bumi. Dalam waktu sekejap, apa yang terjadi di Yogyakarta tersebut langsung
dapat diketahui oleh hampir seluruh manusia yang ada di dunia ini.ini terjadi,
maka bisa melahirkan dilematika. Bila dipenuhi konsekuensinya di satu pihak,
hal itu belum tentu cocok diterapkan di Indonesia, di pihak lain, berarti akan
selalu mengubah yang sudah ada sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian.
Sementara itu, bila tidak dipenuhi dapat dianggap tidak aspiratif sehingga
mereka bertindak anarkis, dan ekslusif sehingga dapat mengganggu stabilitas
nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
6.
Menyikapi
Dampak Globalisasi
1. Menyikapi
Globalisasi sebagai Peluang bagi Indonesia
Di pihak lain, globalisasi memberi
pengaruh yang positif terhadap hal-hal, nilai-nilai, dan praktik kehidupan
sehingga menjadi peluang bagi bangsa Indonesia untuk menyerapnya. Hal-hal yang
diserap hendaknya yang tidak mengalami benturan dengan budaya lokal atau
nasional, terutama sekali nilai-nilai agama. Dengan demikian, bgaimana agar
nilai-nilai positif yang ada di Barat atau bahkan di belahan negara lain, dapat
masuk ke Indonesia dan dapat dipraktikan di tengah-tengah masyarakat kita.
Adapun budaya positif tersebut misalnya,
budaya disiplin, kebersihan, tanggung jawab, kompetisi, kerja keras, menghargai
waktu, menghargai orang lain, demokrasi, dan sebagainya. Di sinilah seharusnya
agama dan Pancasila mampu memberi bimbingan ke arah yang terang. Katakanlah
meniru barat dalam hal-hal yang positif, dan membuang budaya Barat maupun
budaya sendiri yang negatif.
2. Menyikapi
Globalisasi Sebagai Tantangan bagi Indonesia
Dengan alat komunikasi seperti TV,
parabola, telepon, VCD, DVD, dan internet kita dapat berhubungan dengan dunia
luar. Dengan parabola dan internet kita dapat menonton hiburan porno dari kamar
tidur kita. Kita dapat terpengaruh oleh segala bentuk iklan yang sangat
konsumtif.
Di kalangan tertentu ada anggota
masyarakat yang merasa naik gengsinya jika mengikuti gaya hidup global. Untuk
kalangan seperti ini, globalisasi merupakan gaya hidup, yang berarti
mentalitasnya terasuki oleh gaya hidup global.
Dalam kondisi ini, banyak ancaman budaya
berupa kebebasan yang datang dari dunia barat. Ketika kebebasan itu berlebihan,
maka nilai-nilai dan norma budaya lokal serta nasional, terlebih lagi nilai
agama, akan terancam olehnya. Tentu kebebasan di sini bukan dalam pengertian
positif seperti kebebasan berpikir, kebebasan menyampaikan pendapat demi
kontrol sosial dan sejenisnya. Namun, kebebasan yang menjurus pada kepuasan
lahiriah, egoisme, dan hedonisme. Akibat negatif dari
kebebasanseperti inilah yang kemudian berupa kebebasan penyalahgunaan narkoba,
kebebasan seks, kebebasan makan minum barang haram, dan sejenisnya.
3. Menyikapi
Derasnya Informasi Masuk Indoesia
Pada saat Indonesia memutuskan untuk
memiliki sistem komunikasi satelit domestik Palapa tahun 1974, sebenarnya
Indonesia telah siap memasuki era globalisasi. Apa lagi dengan hadirnya satelit
Palapa, Indonesia segera mengadopsi kebijakan angkasa terbuka. Tidaklah
mengherankan, apabila kemudian, siaran TV negara Malaysia, Singapura dan
Filipina dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Proses globalisasi melalui siaran TV
membuka peluang bagi masyarakat Indonesia untuk menyaksikan, menikmati, dan
mengetahui apa yang disajikan bagi masyarakat dunia oleh pemasok tayangan TV.
4. Kiat
Indonesia Menghadapi Globalisasi
Pengaruh globalisasi yang semakin kuat
perlu disikapi dengan mempertimbangkan seluruh aspek kehidupan yang diarahkan
untuk tetap berada pada koridor pencapaian tujuan nasional sebagai wujud
Indonesia baru. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia
mutlak harus dipertahankan dan diimplementasikan secara benar. Nilai-nilai Pancasila harus mewarnai semua aspek
kehidupan bangsa, sehingga tetap pada arah yang ditetapkan dalam rangka
mencapai tujuan nasional.
Di bidang politik, Indonesia harus
melakukan proses demokrasi yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat.
Demokrasi di Indonesia hendaknya diarahkan pada pemerintah yang dibentuk oleh
rakyat, dilaksanakan oleh rakyat, dan ditujukan untuk kepentingan rakyat.
Di bidang ekonomi, bangsa Indonesia
perlu membangun kerja sama pelaku ekonomi yang terdiri dari badan usaha
koperasi, badan usaha milik negara, dan badan usaha milik swasta. Daerah harus
diberdayakan agar mampu menghasilkan produk-produk unggulan daerah yang dapat
diangkat menjadi produk unggulan nasional. Dengan demikian daya seing bangsa
yang sangat diperlukan dalam era pasar bebas dapat tercipta.
Di bidang sosial budaya, bangsa
Indonesia harus mampu mempertahankan nilai-nilai dasar budaya bangsa
sebagaimana termuat dalam pancasila. Pengembangan sumber daya berkualitas
sangat penting untuk mengejar ketertinggalan dengan negara maju.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu proses
pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu
kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
Proses terjadinya globalisasi dalam
aspek sosial terjadi dengan cara melalui media televisi baik secara langsung
maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat. Globalisasi
memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dalam bidang sosial dan
budaya misalnya, kita dapat mengambil pola pikir yang baik dari ilmu pengetahuan
dan teknologi bangsa lain yang telah maju untuk kemajuan dan kesejahteraan
kita. Sedangkan dampak negatifnya misalnya,ketatnya persaingan antar individu,
yang nantinya dapat mengarahkan perilaku manusia menjadiindividualis.
DAFTAR PUSTAKA
Astrid
S, susanto.1995. Globalisasi dan
Komunikasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Bonnie,
Setiawan.2001. Menggugat Globalisasi.
Jakarta: INFID dan IGJ
Cholisin.2000. Ilmu Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY
Khor, Martin.2003. Globalisasi Perangkap Negara-Negara Selatan. Yogyakarta :
Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas
Sunarso,dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta: UNY-Press
Rachman, Zulfikar.2006.Globalisasi Pendidikan. Jakarta:Resist
Book
http://edukasi.kompas.com akses tanggal
3 November 2009
http://fik-hi.blogspot.com/2009/12/pentingnya-globalisasi-bagi-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar